fb pixel

Jumat, 25 Desember 2015

9 kesalahan fotografer dalam membersihkan kamera

Sampai saat ini tidak sedikit para fotografer yang mengeluhkan kameranya gak bagus untuk motret ataupun mengeluh kameranya cepat rusak walau sudah dibersihkan. Nah, sebenarnya hal itu bukan 100% salah kameranya loh. Salah satu faktor penyebabnya bisa jadi fotografer itu sendiri. Terkadang fotografer melakukan kesalahan – kesalahan yang tidak mereka sadari. Ada 9 kesalahan fotografer dalam membersihkan kamera.
  1. Gagal mengeringkan dan membersihkan dengan segera. Tidak sedikit fotografer yang segera membersihkan kameranya dengan segera ketika kamera yang dipakainya lembab ataupun berdebu. Seharusnya kamera tersebut segera dikeringkan dan dibersihkan. Untuk mengeringkan kamera dari kelembaban dapat menggunakan kain bebas serat yang lembut. Sedangkan untuk menghapus kotoran dan debu dapat digunakan sikat ataupun kain kering.
  2. Lupa untuk mengaktifkan sensor pembersih kamera. Beberapa model kamera memungkinkan bagi pengguna untuk menentukan kapan pembersihan akan berlangsung, seperti ketika kamera dihidupkan atau dimatikan, atau keduanya.
  3. Kloning daripada membersihkan. Kesalahan yang paling umum dilakukan oleh fotografer adalah untuk terus mengkloning keluar tanda dari gambar mereka daripada membersihkan sensor kamera mereka. Jika Kamu menemukan bahwa Kamu kloning tanda keluar dari titik yang sama dalam gambar, sudah waktunya untuk mendapatkan pembersihan dan menangani masalah pada sumbernya.
  4. Membersihkan dalam lingkungan yang salah. Tidak ada gunanya membersihkan sensor kamera di lingkungan berdebu Hal ini akan berakhir dengan lebih banyak kotoran di atasnya daripada awalnya. Selain itu, jangan membersihkan sensor ketika berada di luar. Hal ini karena ada kemungkinan akan banyak debu terbang di sekitar kamera.
  5. Meniup sensor. Ketika Anda telah mengambil lensa dari kamera Anda dan melihat spec debu pada sensor itu kemudian tergoda untuk menggunakan mulut Anda untuk meledakkan ke sensor untuk menghapus spesifikasi yang jelas dari debu. Namun, hal ini mendorong adanya tetesan kecil air liur ke sensor, menciptakan rakit baru dari tanda yang perlu dibersihkan.
  6. Menghembuskan debu di sekitar. Terdapat bahaya bahwa debu hanya akan dikirim ke daerah sekitar bagian dalam kamera, siap untuk menetap kembali dan turun lagi. Hal ini dapat dikurangi dengan memegang kamera dengan lensa mount menghadap ke bawah saat Kamu meniup pada sensor.
  7. Menggunakan penyeka yang murah dan buruk. Sangat mudah untuk membersihkan sensor dengan swab atau penyeka dan setetes cairan pembersih, namun jangan tergoda untuk membeli penyeka murah atau bahkan membuat penyeka sendiri. Yang ada nanti kamera jadi rusak.
  8.  Mengabaikan unsur belakang lensa / viewfinder / cermin. Ketika membersihkan kamera, ingat untuk melihat daerah yang lebih tersembunyi seperti elemen belakang lensa, cermin SLR dan jendela bidik. Daerah ini bisa berdebu dan kotor dan walaupun debu pada cermin atau jendela bidik tidak akan merusak gambar, hal itu dapat merusak pemandangan dan (dalam kasus cermin) dapat melayang ke sensor.
  9. Menggunakan udara kalengan dengan tidak benar.Udara kalengan telah digunakan selama bertahun-tahun dalam fotografi dan dapat benar-benar berguna untuk mendorong kotoran keluar dari relung canggung, tapi kamu perlu berhati-hati dengan itu. Apalagi kamuTidak pernah menggunakannya pada sensor kamera.
Nah itu tadi yang bikin pembersihan kamera gak bener. Semoga kamu gak ngelakuin kesalahan – kesalahan di atas ya…
Mau baca info selengkapnya? Ada di http://www.digitalcameraworld.com/

Rabu, 23 Desember 2015

Jenis-Jenis Lensa Kamera DSLR Dan Fungsinya

Hal yang wajib betul harus dipahami oleh para pecinta fotografi khususnya para fotografi yang ingin menjadi profesional di dunia fotografi ini. Kenapa wajib ? Karena setiap lensa kamera itu berbeda-beda fungsinya. Dan tentunya setiap lensa tersebut akan menghasilkan gambar yang berbeda. Bukan itu saja, memahami setiap fungsi dari macam-macam jenis kamera dslr ini akan membuat kita lebih tau bagaimana menghasilkan objek yang benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan. Meskipun tidak ada rumus pasti mengenai seni, khususnya seni fotografi ini tetapi setiap gambar yang kita hasilkan dengan berbagai macam jenis lensa akan membuat gambar kita terlihat lebih baik jika kita menggunakan lensa kamera yang tepat.
Jenis-jenis lensa kamera dslr
info-dlr.blogspot.com 

Tetapi kita tidak harus memiliki semua jenis lensa kamera ini, kecuali kita benar-benar membutuhkan semuanya. Apalagi jika budget kita tipis, kita tidak perlu memaksakan untuk beli lensa ini beli lensa itu. Kita hanya perlu memilih salah satu dari sekian jenis lensa yang benar-benar kita butuhkan dan kita inginkan.

Saya dan teman-teman saya mengakali hal ini dengan cara membuat tim fotografi dan setiap orang memiliki lensa yang berbeda-beda, jadi kita bisa saling bertukar lensa dengan teman-teman lainnya ( Kamera harus 1 merk ).

Nah dibawah ini akan saya jelaskan beberapa jenis lensa DLSR/SLR beserta fungsinya :

1. LENSA KIT / LENSA NORMAL
Lensa ini memiliki ukuran 50-55mm. Lensa ini menghasilkan gambar dengan karakter normal/natural, seperti apa yang dilihat oleh mata kita. 
Lensa KIT / Lensa NORMAL
Lensa KIT / Lensa NORMAL
Lensa ini berfungsi memetakan citra yang yang terlihat seperti perspektif pandang normal mata manusia. Hal ini didapat karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal dengan sudut pandang diagonal sekitar 53 derajat.

2. LENSA FIXED / LENSA TETAP
Apa itu lensa Fixed? Lensa Fixed juga sering disebut Lensa Prime karena dalam istilah lensa Prime adalah lawan kata dari Zoom. Lensa Fixed/Prime adalah lensa yang memiliki satu focal length  tunggal/panjang fokus tunggal. Lensa ini memiliki nilai lebih pada ketajaman gambar yang dihasilkannya. 
Contoh lensa Fixed/Prime adalah lensa Nikon 35mm f/1.4G, Canon 50mm f/1.8, dll.

Lensa Fixed/Prime
Lensa Fixed/Prime
Dari segi harga lensa Fixed/Prime lebih terjangkau karena lensa jenis satu ini memiliki konstruksi dan mekanisme yang lebih simple dibandingkan lensa lainnya. 
Salah satu keunikan yang paling diminati dari lensa ini adalah kualitas bokeh yang dihasilkan sangat bagus.

3. LENSA FISH EYE / LENSA MATA IKAN
Kenapa dinamakan lensa mata ikan? Mungkin karena gambar yang dihasilkan oleh lensa ini berbentuk seperti pandangan mata ikan. Lensa ini merupakan lensa jenis Wide Angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa Fish Eye ini memberikan kepada kita pandangan sebesar 180 derajat.
Lensa Fisheye
Lensa Fisheye
Gambar yang dihasilkan dari lensa ini akan berbentuk sedikit melengkung, menjadi lebih oval dan nampak seperti gepeng.

Lensa Fish Eye adalah lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisoeris yang sangat lebar. Sebenarnya lensa ini pertama kali di design untuk kepentingan meteorologi untuk mempelajari barisan awan dan pertama kali di namakan "whole-sky lenses", lensa ini kemudian menjadi semakin populer pada para pecinta fotografi karena distorsi citranya yang khas.

4. LENSA AMBIGUITAS / PRIME LENS

Lensa ini pada awalnya mempunyai arti lensa utama pada sebuah kombinasi sistem lensa. Ketika sebuah lensa digunakan misalnya dengan telekonverter, maka lensa tersebut sering disebut dengan prime lens yang berarti lensa yang utama, sedangkan teleconverter sebagai komponen tambahan saja.

 
Lensa Prime
Lensa Prime
Kebanyakan para pabrikan lensa masih memasarkan produk lensa variabel mereka dengan istilah variable prime sehingga seakan menimbulkan kesan prduk tersebut berupa lensa parfokal.

5. LENSA PARFOKAL
Lensa Parfocal
Lensa Parfocal
Lensa Parfokal adalah lensa yang mempunyai fungsi mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan pada panjang fokus lensa.

6. LENSA ZOOM
Lensa Zoom adalah lensa yang terdiri dari gabungan lensa standar, lensa wide angle dan lensa tele. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range/jangkauan lensa yang cukup lebar. Lensa zoom terbilang sering digunakan karena pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai yang dibutuhkannya.
Lensa Zoom
Lensa Zoom
Dengan kata lain lensa Zoom meruapakan lensa yang tidak dapat mempertahankan bidang fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser, sehingga diperlukan pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan pada panjang fokus.

Pada lensa ini panjang fokus dari lensa variabel tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimumnya.

7. LENSA TELE

Lensa Tele adalah merupakan kebalikan dari lensa Wide Angle. Lensa ini berfungsi mendekatkan subjek, namun akan mempersepit sudut pandang. Lensa dengan ukuran 70 mm ke atas bisa dikategorikan kedalam lensa jenis ini. 

Lensa Tele
Lensa Tele
Hasil gambar dari penggunaan lensa ini akan membuat pengaburan pada pandangan sekitarnya karena sudut pandangnya yang sempit. Lensa ini lebih sering digunakan oleh para fotografer untuk mengambil gambar jarak jauhn, seperti foto landscape ataupun candid.

8. LENSA WIDE ANGLE

Nah ini dia jenis lensa yang paling saya sukai. Lensa Wide ANgle berguna untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang yang sempit. Ciri khas dari lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil dari ukuran sebenarnya, Dengan lensa jenis ini, kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa kit (standar). Semakin pendek jarak fokusnya maka semakin lebar pandangannya. Lensa ini memiliki panjang fokus lebih pendek daripada lensa normal, sesuai dengan ukuran bingkai citra pada bidang film pada kamera film, maupun dimensi sensor foto pada bidang fokal pada kamera digital.
Lensa Wide Angle
Lensa Wide Angle
Ukuran dari lensa Wide Angle sendiri sangat beragam mulai dari ukuran 17 mm, 24 mm, 28 mm bahkan 35 mm.

9. LENSA MAKRO

Lensa Makro adalah lensa yang dirancang khusus untuk memotret dari jarak dekat. Dengan lensa ini kita dapat mengambil subjek yang berukuran sangat kecil misalnya semut, kita akan dapat menghasilkan gambar semut yang begitu bagus dengan detail gambar yang begitu menawan.

Lensa Makro
Lensa Makro



Nah itulah beberapa jenis lensa dari kamera dslr/slr yang dapat saya sampaikan. Jika ada informasi yang salah silahkan komentar dibawah, karena saya juga masih belajar dalam dunia fotografi yang terus berkembang ini.

Selasa, 22 Desember 2015

Mengenal Macam-Macam Teknik Pengambilan Gambar (Type Of Shot)

Type of shot atau diterjemahkan dalam ilmu fotografi sebagai teknik pengambilan gambar yaitu suatu teknik untuk memilih luas area frame yang diberlakukan pada subjek sesuai dengan kadiah type of shot yang telah ditentukan secara umum. Kaidah ini akan lebih dikritisi pada foto yang menggunakan subjek manusia di dalamnya.

Teknik ini menjelaskan tentang aturan yang benar memilih luas area frame baik yang lebar maupun sempit dan batasan pemotongan subjek oleh frame sesuai dari jenis teknik pengambilan gambar yang Anda gunakan.

Adapun beberapa teknik pengambilan gambar (type of shot) yang umum digunakan dan sangat penting untuk ada ketahui yaitu:


1. Extreme Long Shot


Dikenal juga sebagai Extra Long Shot atau Very Long Shot yaitu teknik pengambilan gambar mencakup area yang sangat luas dengan maksud untuk mengikut-sertakan objek dan kondisi disekitar subjek utama ke dalam frame.

Saat menggunakan teknik pengambilan gambar seperti ini disarankan agar Anda mencari komposisi yang menyatu antar subjek utama dengan objek dan kondisi disekitar subjek. Sehingga secara keseluruhan semua pada gambar terlihat menjadi sebuah kesatuan yang menarik dan relevan. Saat ini banyak yang menggunakan teknik pengambilan ini untuk kreativitas foto prewedding yang menggunakan area yang luas.


2. Long Shot


Pada teknik ini pengambilan gambar hanya menggunakan area yang cukup / pas untuk memperlihatkan seluruh tubuh subjek tanpa terpotong oleh frame. Teknik ini hanya mensorot dan memprioritaskan subjek utama dan bermaksud untuk menonjolkan subjek dengan ekspresi dan interaksinya tanpa ada bagian tubuh yang terpotong.


3. Medium Long Shot


Teknik ini memiliki tujuan yang sama dengan teknik long shot. Hanya saja pada teknik ini batas pengambilan gambar dimulai dari bawah lutut kaki sampai atas kepala. Ruang yang diambil tentunya lebih sempit dari teknik long shot.


4. Medium Shot


Pada teknik ini area pengambilan gambar sedikit lebih sempit dari teknik medium long shot di atas yaitu dimulai dari batas pinggang sampai atas kepala. Teknik ini bertujuan untuk menonjolkan lebih detail lagi bahasa tubuh dari ekspresi subjek.


5. Close Up


Teknik pengambilan gambar close up mengambil area yang jauh lebih sempit yaitu batas sedikit dibawah bahu sampai batas kepala. Tujuannya untuk menceritakan secara detail ekspresi dan mimik dari wajah seseorang. Oleh sebab itu teknik pengambilan close up sering digunakan untuk memotret orang yang senyum, menangis, merenung, dan yang lagi trend saat ini digunakan untuk menampilkan kerutan wajah seseorang agar terlihat lebih dramatis.


6. Big Close Up


Teknik pengambilan gambar ini akan mengambil area yang lebih sempit lagi dari teknik close up standar di atas. Batas area yaitu sedikit dibawah dagu sampai di atas dahi (batas kepala). Pada dasarnya tujuan teknik ini sama dengan teknik close up di atas hanya saja menekankan untuk lebih mendetailkan ekspresi dan mimik wajah seseorang.


7. Extreme Close Up


Sedangkan teknik pengambilan gambar ini hanya mengekspose bagian tertentu saja pada wajah. Umumnya teknik ini digunakan untuk menampilkan bagian yang dianggap menarik dari wajah seseorang seperti hanya menampilkan bagian mata, hidung atau bibir.

sumber:kelasfotografi[dot]com

Mengenal Macam-Macam Sudut Pandang (Angle) Dalam Fotografi

Istilah "angle" sudah umum dan tak asing lagi bagi kalangan pemula. Hanya saja mereka tidak mengetahui posisi yang benar dari masing-masing sudut pandang yang diberlakukan pada fotografi.

Berikut macam-macam sudut pandang (angle) yang berlaku secara umum dalam fotografi:


1. Eye Level


Ini adalah sudut pandang atau angle yang netral sehingga disebut juga Normal Angle. Pada angle ini tingginya kamera saat membidik harus sejajar dengan subjek / objek yang dibidik. Bila memotret seseorang maka bagian tubuh yang dijadikan tolak ukur untuk mensejajarkan sorotan kamera dengan subjek adalah pada posisi kepala, lebih tepatnya jatuh di area mata.



2. The Bird's-Eye View


Foto yang diambil dengan posisi angle ini akan memperlihatkan sudut pandang dari ketinggian. Maksudnya pemotretan dilakukan dari tempat yang sangat tinggi, contohnya seperti foto yang menampilkan seluruh isi kota, (gedung tinggi, ramainya kendaraan, dan aktivitas di jalan).



3. High Angle


Angle ini memiliki karakter angle yang sama seperti The Bird's-Eye View di atas yaitu memotret objek dari ketinggian hanya saja angle ini tidak se-ekstrem The Bird's-Eye View. Bila digunakan untuk memotret seseorang maka tingginya sorotan kamera harus lebih tinggi dari posisi kepala orang tersebut. Sehingga posisi kepala akan tampak lebih besar membulat dan ukuran badan tampak mengecil sampai ke kaki seperti meruncing.



4. Low Angle


Angle ini merupakan kebalikan dari High Angle yaitu sudut pandang yang rendah dan jika digunakan untuk memotret seeorang maka tingginya sorotan kamera harus lebih rendah dari kepala orang tersebut. Hasil foto menggunakan angle ini juga merupakan kebalikan dari hasilHigh Angle yaitu membesar pada bagian kaki dan mengecil dibagian badan sampai ke kepala.



5. Frog Eye Angle


Angle ini memiliki karakter angle yang sama dengan Low Angle di atas yaitu sudut pandang yang rendah hanya saja tingkat kerendahannya lebih extreme yang dimana kamera hampir saja menyentuh tanah. Sehingga saat menggunakan angle ini terkadang fotografer harus tiarap saat memotret.



6. Canted Angle


Disebut juga Oblique Angle yaitu pemilihan sudut pandang yang sengaja dimiringkan. Angel ini biasanya digunakan untuk menghasilkan foto yang unik.

sumber:kelasfotografi[dot]com

Senin, 21 Desember 2015

Sony Alpha A6000 [Review Singkat]

Sony Alpha A6000 adalah salah satu contoh kamera mirrorless yang sukses, dengan meraih banyak impresi positif dari fotografer dan juga pembuat review kamera.
Beberapa fakta dan data Sony A6000 :
  • Sensor CMOS 24 MP APS-C
  • 11 fps kontinu
  • ISO up to 25600
  • jendela bidik EVF 1.44 juta dot
  • layar LCD 3 inci bisa dilipat atas bawah
  • Autofokus 179 phase detect, 25 area contrast detect
  • built-in flash dan hot shoe
Tinjauan bodi :
IMG_0189
Sony A6000 memiliki bodi yang termasuk kompak, berbahan logam dan tidak terlalu besar. Bagian gripnya terasa enak digenggam. Kamera berbobot 285 gram ini punya kendali bak kamera kelas menengah dengan dua roda dial dan aneka tombol langsung (ISO, AEL, C1 dan C2). Di bagian atas ada mode kamera, lampu kilat dan hot shoe. Jendela bidik elektronik yang menjadi kekuatan utama kamera ini, berada pas di pojok kiri atas dan punya tampilan jernih dan detail.
IMG_0190
Kelebihan utama Sony A6000 adalah kinerja yang melampaui banyak kamera DSLR, seperti auto fokus yang hybrid AF ini disertai dengan kecepatan foto berturut-turut yang sangat cepat yaitu 11 foto per detik dengan autofokus kontinu. Di tempat dengan cahaya cukup, auto fokus deteksi fasa bisa diandalkan untuk kecepatan dan akurasi fokus. Ada juga aksesori adapter yang membuat lensa apa saja bisa dipasang di A6000, biasanya orang suka pasang lensa manual fokus dan itu memerlukan kamera yang ada bantuan focus peaking. Di A6000 focus peaking akan membantu saat pemakainya melakukan manual fokus.
IMG_0192
Pengoperasian Sony A6000 menurut kami ada plus minusnya. Plusnya misal ada dua tombol Custom (C1 dan C2) yang bisa difungsikan sebagai jalan pintas ke macam-macam fitur. Lalu adanya dua roda juga memudahkan dalam mengganti setting dengan cepat. Minusnya, roda mode kamera ‘tenggelam’ dalam bodi (tidak menonjol ke atas) sehingga sulit diputar dengan dua jari, terasa keras dan berat. Lalu tanpa ada sistem layar sentuh, merubah titik/area fokus menjadi hal yang agak repot.
IMG_0194
Sistem menu dari Sony A6000 juga dirombak total dari NEX. Sistem menu lebih menyerupai gaya Sony Alpha, mengikuti perubahan namanya. Sistem menu kamera ini terkesan lebih teratur dengan sistem kategori dan menu per-halaman dibandingkan dengan sistem menu NEX yang menggulung tanpa akhir. Hanya saja bagi yang belum terbiasa akan merasa menu di A6000 terlalu banyak dan terpencar-pencar.
Pengaturan kualitas gambar :
P1070969
Pilihan format video yang berlimpah :
P1070971
Kustomisasi auto fokus cukup banyak :
P1070973
Ada fitur focus peaking juga :
P1070979
Tombol Fn bisa dikonfigurasi untuk menampilkan setting sesuka kita :
P1070982
Demikian juga tombol C1, C2 (delete), AEL, tombol tengah, kiri, kanan dan bawah :
P1070983
Ada 4 pilihan focus area : Auto (Wide), Zone, Center dan Flexible Spot.
P1070988
P1070989
Sony A6000 cocok untuk mereka yang mencari kamera sarat fitur, terjangkau tapi tidak terlalu besar dan berat. Secara spesifik kamera ini juga cocok untuk penggemar fotografi jalanan (street photography), fotografi aksi/olahraga dan dokumentasi acara-acara keluarga.
Plus :
  • auto fokus cepat, akurat setara DSLR
  • kualitas foto 24 MP yang baik
  • ada Play Memories Apps
  • menembak kontinu sangat cepat
  • bodi logam, jendela bidik elektronik, LCD lipat
  • WiFi dan NFC
Minus :
  • tidak touchscreen
  • Auto ISO basic
  • roda mode kamera sulit diputar
  • tidak dapat charger (mengisi daya via USB)
Beberapa contoh foto :
Sawarna, lensa 16-70mm f/4 :
The Breeze BSD, lensa 16mm f/2.8 pancake :
sample DSC00210 16 pancake
Lensa FE 28mm f/2 :
sample DSC00395 28fe
Sunda Kelapa, lensa 16-70mm f/4 :
sample DSC01095

Minggu, 20 Desember 2015

DJI OSMO, Kamera dengan Penyetabil Gambar yang Mampu Merekam Hingga 4K

Bagi Anda yang menyukai hobi videografi tentu pernah merasakan sulitnya mengambil video dengan stabil yang minim guncangan saat bergerak. Umumnya kita gunakan tripod untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak perlu khawatir lagi dengan permasalahan video yang berguncang, karena sekarang telah hadir DJI OSMO.

DJI Osmo 1
Teknologi gimbal dari drone
DJI merupakan perusahaan asal Tiongkok yang lebih dulu dikenal dengan produk drone nya seperti Dji Inspire atau Dji Phantom. Kali ini DJI mencoba masuk ke segmen lain di dunia kamera dengan menghadirkan DJI OSMO.
DJI Osmo in action
Dilengkapi dengan teknologi gimbal pada drone untuk menyetabilkan kamera saat merekam video. Bila Anda melihat video resmi dari perushaan pembuat, akan terlihat hasil videonya amat menakjubkan. Anda bisa merekam video dengan memegang Osmo sambil berlari dan hasil videonya akan tetap stabil.

Desain unik
Tidak hanya kegunaan dalam merekam video yang impresif, desain yang dimiliki osmo pun unik, dengan pegangan khusus yang dapat ditaruh di tripod. Untuk mengendalikan kamera, Anda dapat menggunakan joystick/tombol kendali yang ada di pegangannya. DJI sendiri juga telah menyediakan aplikasi DJI GO, sehingga Anda bisa mengendalikannya melalui smartphone. Opsi pengaturan yang ditawarkan melalui aplikasi DJI GO cukup banyak, mulai dari mode panorama, slow motion, dan long exposure.
dji osmo 2
Dilengkapi kamera 4K dengan sensor 12 megapixel berukuran 1/2.3″ semakin menambah mantap kemampuannya. Kameranya ini juga dibekali lensa dengan sudut pandang 94 derajat. Mengingat Osmo kompatibel dengan kamera Zenmuse, Anda bisa mengganti kameranya dengan kamera Zenmuse X5 yang memiliki sensor Four Thirds dan bisa diganti lensanya. Terdapat mikrofon stereo terintegrasi di pegangannya, serta jack audio 3,5mm. DJI juga menyediakan beberapa aksesori seperti tripod, mount untuk sepeda, extension rod, dan lain-lain.
DJI Osmo akan dijual seharga US$650 atau sekitar 8,7 - 8,9  juta rupiah. Agar lebih memahami kecanggihan Osmo, simak video berikut ini.
Bagi Anda yang ingin berminat dengan kamera ini bisa menghubungi WA 081224802380 atau BBM 5B7DFADE.